Paling tidak 3 orang tewas ditembak saat sejumlah demonstran menyerang gedung konsulat Iran di Kota Karbala yang dianggap suci untuk umat Syiah. Demonstran-demonstran yang mana menuntut supaya Iran berhenti ikut campur urusan dalam negeri Irak, bertindak cukup anarkis dengan memanjat tembok gedung konsulat.
Demonstran Irak Serang Konsulat Iran dengan Panjat Tembok Gedung
Beberapa laporan yang dilansir dari BBC Indonesia menyebutkan bahwa aparat keamanan melepaskan tembakan. Akan tetapi, laporan lainnya menyebutkan bahwa ada sekelompok orang yang tak dikenal menembak. Laporan lainnya yang dikutip dari BBC Indonesia juga dari Reuters mengatakan bahwa aparat keamanan menembakkan peluru tajamnya kea rah pengunjuk rasa di Baghdad, hari Senin (4/11) kemarin.
Sejumlah saksi mata yang mana diwawancarai oleh media mengatakan paling tidak ada 5 orang yang tewas di ibu kota Irak itu. unjuk rasa besar-besaran pasalnya terus saja berlangsung pada pemerintah Irak meskipun Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi sudah berupaya dengan maksimal meredam demonstrasi dengan memohon masyarakat untuk bisa “membantu memulihkan normalitas di negara” itu.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah sebenarnya menghormati demonstrasi damai. Akan tetapi pemblokade jalan-jalan di Baghdad dan juga sejumlah pelabuhan pentong di bagian selatan negeri dan “mengancam kepentingan minyak,” sudah merugikan negara. Kerugian itu ditaksir mencapai miliaran dollar dan hal itu mengakibatkan harga-harga ikut melonjak.
Pekan lalu, Presiden Barham Saleh sendiri mengklaim bahwa PM Abdul Mahdi bersedia untuk mengundurkan diri begitu pengganti PM tersebut ditunjuk dan rancangan undang-undang pemilihan yang baru saja disusun.
Namun demonstran-demonstran ingin membersihkan semua institusi politik. Seperti yang diketahui bahwa Iran mendukung pemerintah Irak dan juga sejumlah milisi Syiah di negara tersebut. Iran mendesak demonstran-demonstran untuk menuntut adanya perubahan dalam “struktur kerangka hukum” sambil memperingatkan “musuh ingin menghancurkan” struktur.
Kemudian Intelinjen AS dan Barat yang datang dengan sokongan keuangan negara-negara reaksioner di kawasan, malahan menyebarkan ketidakpastian. Begitu lah cetus Pemimpin Agug Iran, Ayatollah Ali Khamenei, minggu lalu.
“Iran Keluar,” Teriak Para Demonstran
Pada unjuk rasa yang terjadi di luar gedung konsulat Iran di Karbala, puluhan orang berteriak dengan lantang, “Karbala bebas, Iran keluar!”
Sejumlah demonstran juga melempari batu dan benda-benda yang terbakai sampai melampaui tembok beton yang mana mengitari gedung. Paling tidak ada 3 orang yang memanjat tembok dan mengibarkan bendera Irak.
Sebagaimana dilansir dari BBC Indonesia, aparat keamanan menembakkan peluru tajamnya untuk membubarkan kerumunan dan juga beberapa orang terpaksa kena tembak aparat. Dikutip dari BBC Indonesia juga, tiga orang demonstran mengalami luka-luka dan kemudian tewas.
Komisi Tinggi untuk HAM Irak (IHCHR) menyebutkan totobet bahwa 3 pengunjuk rasa yang tewas dalam bentrokan di luar konsulat. Seorang sumber di Karbala juga mengatakan bahwa salah satu korban yang tewas adalah seorang penjaga tempat suci Syiah yang mana kebetulan tengah melintas. Sumber tersebut menambahkan bahwa asal dari mana tembakan tersebut tak diketahui dan mengincar baik para demonstran maupun aparat keamanan yang berjaga di sana.
Konsul Jenderal Iran di Karbala sendiri, Mir-Masoud Hosseinian, berkata pada media Iran bahwa situasi sudah terkendali dan akhirnya kondisi sudah “kembali normal.” Sedangkan IHCHR pun melaporkan bahwa seorang aktivis yang sekaligus seorang dokter, Saba Al-Mahdawi yang memberikan pertolongan pertama pada demonstran di Baghdad diculik orang tak dikenal Sabtu (02/11) lalu. lembaga meminta aparat menyelidiki kasus ini.