Press "Enter" to skip to content

Didemo 2.000 Orang, Sukmawati Bakal Bernasib Seperti Ahok?

Publik tentu masih mengingat betul kasus yang dialami mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang membuatnya dibui. Ya, saat itu Ahok tengah pidato di kepulauan Seribu dan menyinggung salah satu ayat dalam Al-Quran. Buntut salah ucap itu membuat Ahok mengalami demo ribuan orang selama beberapa kali yang dimulai dari gerakan 212. Kini ayah tiga anak itu harus mendekam di penjara Mako Brimob sejak Mei 2017 lantaran divonis dua tahun penjara atas penistaan agama.

 

Apa yang dialami mantan suami Veronica Tan itu tampaknya bakal dirasakan oleh putri mantan Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri. Semua bermula saat adik kandung mantan Presiden Megawati ini membacakan puisi Ibu Indonesia di acara Indonesia Fashion Week 2018. Penggalan puisi yang disinyalir menyindir cadar dan lantunan adzan umat Islam itu menimbulkan aksi protes kelompok yang menamakan diri pembela Islam.

 

Tak main-main, aksi demi besar-besaran pun dilangsungkan pada Jumat (6/4) pekan lalu. Menamakan Aksi Bela Islam, sedikitnya 2.000 orang pendemo dengan atribut baju koko dan peci putih berjalan kaki dari masjid Istiqlal ke Bareskrim Polri. Tuntutan mereka jelas yakni desakan agar ibu kandung aktor Paundrakarna itu dipidana bahkan dijebloskan ke penjara seperti Ahok, seperti dilansir BBC Indonesia.

 

Bukan cuma di Jakarta, demo ini juga dilangsungkan ratusan umat Islam yang berasal dari Laskar Umat Islam Surakarta, Jamaah Anshorut Tauhid, Forum Pembela Islam, Laskar Hizbullah dan lainnya di depan Mapolresta Solo. Menurut mereka, Sukmawati melalui puisinya telah melanggar pasal 156a KUHP tentang penodaan agama.Divisi Advokasi Dewan Syariah (DSKS) kota Solo juga sampai mengirimkan surat ke Kapolri Tito Karnavian agar menangani kasus penistaan agama Sukmawati.

 

Sukmawati Meminta Maaf Kepada Umat Islam

 

Sementara itu, setelah tingginya kritikan tajam dari masyarakat, Sukmawati pun meminta maaf atas puisi yang dia bacakan di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya pada 29 Maret 2018 itu. Dalam jumpa pers hari Rabu (4/4) pekan lalu, Sukmawati menegaskan kalau dia tidak ada niatan menghina umat Islam melalui puisi yang sudah dibuatnya sejak tahun 2006 tersebut.

 

“Karena karya sastra puisi Ibu Indonesia ini telah memantik kontroversi berbagai kalangan baik pro dan kontra, khususnya umat Islam, dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia. Terutama bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia,” ungkap Sukmawati.

 

MUI Minta Polemik Puisi Sukmawati Disudahi

 

Sebelumnya, Ketua DPP partai Hanura, Amron Asyhari sudah melaporkan Sukmawati ke Polda Metro Jaya sejak Selasa (3/4) pekan lalu. Tak hanya Amron, pengacara Denny Andrian, PWNU Jawa Timur dan Forum Anti Penodaan Agama (FAPA) ikut melaporkan slot gacor resmi hal serupa. Berbeda dengan sekelompok orang pembela Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga agama Islam tertinggi di Indonesia justru meminta agar polemik puisi Sukmawati tak usah diteruskan.

 

Ketua MUI, KH Maruf Amin melalui jumpa pers hari Kamis (5/4), menilai jika kontroversi itu hanya akan membuang energi dan bisa memicu keretakan bangsa Indonesia. Maruf pun sempat berharap agar Aksi Bela Islam tidak perlu berujung demo meskipun gagal terjadi.Senada dengan MUI, Ubedilah Badrun selaku pengamat politik Islam dari Universitas Negeri Jakarta juga menilai puisi Sukmawati tak perlu dibesar-besarkan karena bisa memicu SARA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *